Skip to main content

Filosofi Landak

Two is better than one.

Together is better than alone.

“Jadi ada sebuah cerita. Suatu hari, di kutub, katakan saja kutub utara, ada sekelompok landak yang kedinginan. Mereka berfikir bagaimana cara mereka menghangatkan badan mereka.dan merekapun memutuskan untuk saling berpelukan, dengan harapan dapat menghangatkan tubuhnya satu sama lain. Ya, mereka memang merasa hangat. Tapi disisi lain, ternyata duri dari tubuh mereka masing-masing, justru melukai satu sama lain. Merekapun lalu memutuskan untuk berpisah dan tidak berpelukan lagi. Apa yang terjadi? Mereka kedinginan dan justru semakin menderita. Tersadarlah mereka bahwa bagaimanapun, mereka memang lebih baik jika terus saling bersama. Memang mereka akan saling menyakiti satu sama lain, tapi memang kenyataannya segala sesuatu yang kita sayangi dan berarti untuk kita, akan menyakiti kita pada beberapa poin. Kesakitan dari gesekan duri mereka ternyata pantas didapatkan karena kehangatan kebersamaan mereka jauh lebih penting. Dan kehangatan yang mereka dapatkan pun membuat rasa sakit dari gesekan duri-duri mereka berkurang, bahkan tidak terasa”.

Cerita tersebut saya kutip dari salah satu perkuliahan saya hari selasa, 19 November 2013 kemarin.

Apa makna dari cerita tersebut?
Ya, seperti yang sudah dijelaskan.
Two is better than one.
Dalam menjalin sebuah hubungan, dengan siapapun itu, dengan semua orang, kesakitan dan kebahagiaan akan terjadi berdampingan.
Pernah mendengar quote ini: “The truth is everybody is going to hurt you. You only need to find someone worth hurting for”

Ya, semua yang kita sayangi tentunya akan menyakiti kita, disengaja ataupun tidak, disadari ataupun tidak. Tetapi yang harus kita lakukan sesungguhnya hanyalah menemukan orang-orang yang pantas kita rasakan kesakitan darinya. Karena orang-orang tersebut sesungguhnya memberikan kebahagiaan dan kehangatan yang jauh lebih bermakna dari rasa sakit yang kita rasakan tersebut.
Sudah bisa di korelasi dengan hubungan percintaan? Ya seperti itu J

Don’t give up easily just because problems come. Keep those who make you smile, don’t let them go just because of some tears they make. Those tears are actually worth fighting for. Then i wonder, if just everybody would like to keep this story in mind and do it in their lives, there would be lots of relationships stay until now.
Be wise! J

P.S        : Thank you to my lecture, Pa Andika who was giving this story in the class and gave us lessons from here. Yup, the lesson’s learned.



Comments

Popular posts from this blog

Contoh Essay dalam B.inggris

seperti di postingan gue sebelumnya, gue pernah share tentang tips2 nulis beasiswa biar tembus buat univ2 dalam negri... and there you gooo... berikut ini adalah 2 essay gue yg tembus di universitas paramadina... *jadi beasiswa universitas paramadia itu ada 2 tahap, tahap pertama seleksi essay dari 1000 peserta seluruh indonesia, akan dipilih 150 essay/peserta untuk ikut tahap kedua yaitu tahap interview...dan berikut adalah kedua essay gue yg bikin gue lolos tahap interview beasiswa paramadia *pengumumannya sih belom, doain ja yaa* oia essay yang gue tulis dua duanya pake bahasa inggris *walaupun gak diwajibin dari pihak univ* tapi pake bahasa asing itu jadi nilai plus

My Confession 1.0

“seorang Okta, kapan gak marah? Kapan seorang Okta tidak terlihat atau terdengar marah? Gak pernah!” “When is the last time Okta does not seem angry? Okta, not look or sound angry? When? Never” The joke, the statement, keeps surrounding my mind up until now. It’s been forever I have the predicate of an angry person.

My University Life Story; Junior Year

Junior Year A year of excitement, a year of new hope, a year when I thought everything will go as beautiful as those movie scenes.  The first year came as happy as it should be. A high school graduated girl was finally entering an institution where she wanted to be, with the major she wanted to pursue. No more forcing, no more coming to school only for obligations. No more. It now all was about her and her passion.