Skip to main content

What Have You Done? Dearest Elite People? You Made Me Sad and Mad

hari itu, entah hari apa, gue lupa..
semua bermula seperti hari normal lainnya..

hari itu, gue berprediksi bahwa perjalanan pulang kuliah gue tidak akan begitu melelahkan, karena gue hanya butuh naik busway setengah jalan, sampai gedung BI aja trus nyambung boncengan motor dengan kk gue...
ternyata gue salah.. :___) *jeng jeng*






sore itu, ba'dha magribh, hujan yang gak begitu deras pun turun...sudah bisa ditebak, perjalanan setengah jalan gue di busway akan sedikit lebih lama dari yg gue harapkan..

then there i go, dengan bawaan di tas yang sangaaat berat ditambah tentengan berat juga (ya, gue baru ngambil buku-buku paket semester 2 dari perpustakaan), dan dengan uang yang sudah habis untuk jajan-jajan enggak jelas, dengan perut lapar pun gue berjalan keluar kampus menuju halte busway..
oke gue nunggu, nunggu dan nunggu busway jurusan monas dan gak dateng2 juga nyaris 1jam..niatnya gue nunggu bus yg arah monas supaya mempersingkat jalan dan gak perlu muter lewat rute dukuh atas dan gak perlu nyebrang di jembatan yang sangat panjang itu untuk ganti bus ke trayek bus koridor 1...bawaan gue juga lagi berat banget..

sooo berhubung bus yg arah monas langsung itu gak dateng2 akhirnya gue pun naik bus yg ke dukuh atas *tau gini dari tadi gue naik yg ke dukuh atas, udah banyak banget yg lewat*..dan gue pun berdiri memikul tas yg sangat berat dengan jinjingan yg lebih berat lagi..okeh gue kesel karena hujan bikin jalanan maceeeeeet, dan bikin para pengendara mobil jadi gak bermoral dengan masuk ke jalur busway...well, i hate that shit...so much!!

stengah jam kemudian barulah gue sampai di halte dukuh atas, dan ternyata emang di dukuh atas pun antrian ke arah ragunan dan pulogadung itu panjangnya subhanallah rekor banget!!! sekitar 1km panjang antriannya..

sepanjang perjalanan transit dari dukuh atas 2 ke dukuh atas 1 itupun otak gue berfikir kemana mana..bermula dari keadaan perut gue yang sangat amat lapar, kondisi badan yang sangat collapse karena kelelahan efek begadang untuk nugas, gue pun marah di dalam hati..sepanjang jalan di dalam halte yang gue tetap aja basah keujanan, dengan pikiran gue tentang tugas presentasi besok yang materinya belum gue baca sama sekali, gue marah dengan para pemimpin negeri ini...
sekilas teringat materi kuliah yang baru aja gue dapat hari ini, di perkuliahan itu, sang dosen menjelaskan keadaan yang sesungguhnya di dalam kehidupan lingkup kerja DPR dan DPD, daaaaan kenyataan itu bikin gue muak...muak semuak muaknya..

dengan segala kemakmuran yang mereka terima dari uang rakyat, seharusnya mereka menjadi pelayan kami, pelayan rakyat..tapi tidak..mereka tidak produktif, mereka tidak profesional, kursi2 di senayan diisi oleh orang-orang yang tidak kompeten di bidangnya, mereka tidak mengerti tentang politik, mereka tidak tau sejarah2 pemikiran politik (kami bahkan lebih baik dari mereka soal itu)...
yang membuat gue marah adalah gue berfikir, kalau aja mereka kerja dengan benar, jakarta, kota kelahiran gue, kota gue dibesarkan, kota dimana gue melihat dunia dan memulai kehidupan gue yang sebenarnya, tidak akan se messed up ini..
jika saja mereka bekerja dengan benar, hujan kecil seperti yang terjadi saat itu tidak akan menimbulkan dampak kemacetan dan kesemrawutan yang berlebihan..

saat itupun gue nangis, gue marah, terlebih lagi gue marah karena melihat semua jerk done by them, i cant do anything about it..gue masih BELUM bisa melakukan apa-apa..gue masih pelajar, masih belajar dan berusaha menemukan jalan gue untuk berkontribusi untuk negara, untuk meng kick out semua orang-orang yang tidak pantas untuk duduk di kursi-kursi kekuasaan sana..

gue pun berjanji di dalam hati, dengan hujan yang tetap mengguyur badan dan dengan air mata emosi yang sesekali mengalir dari mata yang sudah memerah meredam emosi, gue berkata dalam hati "sumpah, tuhan, gue gak rela kalau semua perjuangan gue malam ini, semua perjuangan gue selama ini, hari-hari kelaparan gue, hari-hari kelelahan gue, hari-hari gue terhimpit kerumuman oran berebut naik busway, hari-hari gue tetap terjaga jam 3 pagi untuk menyelesaikan tugas, hari-hari gue harus berjalan jauh dengan tas yang sangat berat berisikan buku-buku, gue gak rela kalau semua pengorbanan ini tidak terbayar dengan Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang, di masa generasi gue akan bergerak mengubah dunia...gue harus jadi sukses!! gue harus mengubah indonesia, menghukum semua orang yang hanya mengambil uang rakyat tanpa melayani kami..gue harus membayar semua pengorbanan orang-orang lain seperti gue yang merasa kelelahan dan dilukai oleh kesemrawutan jakarta, ketidak adilan indonesia...gue harus sukses..gue gak rela...gue marah...marah dengan para petinggi tidak bertanggung jawab (tanpa menutup kenyataan, masih ada beberapa petinggi yang menjalankan tugas semestinya)..tuhan, sungguh, gue gak rela!!!"

yup, mungkin untuk sebagian anak muda, itu lebay..tapi gue bersumpah, kalau gue bersumpah semacam itu di dalam diri gue..

disaat gue akhirnya bertemu kk gue dan kita pulang naik motor, di perjalanan, gue melihat sesuatu yang membuat gue makin marah dengan para petinggi itu..
pemandangan biasa tetapi jadi sangat menyentuh saat itu karena kondisi gue yang sedang emosional..
di perempatan sebuah jalan di sunter, di bawah tiang lampu merah, ada 2 orang ibu, dengan 3 orang anak, mereka duduk dibawah tiang lampu lalu lintas itu, dan mereka makan satu bungkus nasi, bareng bareng!! 1 bungkus, hanya 1 bungkus dimakan oleh 1 ibu dan 2 anak, sedangkan 1 ibu dan 1 anak lainnya hanya bersenda gurau...di sebrang mereka ada sevel, tempat orang membelanjakan uang 10rban keatas untuk makanan porsi sangat kecil,, untuk sekedar segelas minuman, untuk sekedar cemilan, sedangkan mereka? mereka makan nasi yang hitungannya hanya ribua, bertiga...bertigaa!!! dan gak lama kemudian, sebuah mercedes mewah melintas di samping mereka..

mengutip sebuah film yang gue lupa apa judulnya "andaikan saja setiap satu orang kaya di indonesia, menikahi satu orang miskin, sepertinya tidak akan ada orang yang terlalu miskin dan orang yang terlalu kaya" yupp, benar..andai saja setiap satu orang kaya di indonesia menyumbangkan 5% uang bulanan mereka untuk orang miskin, sepertinya tidak akan ada orang yang menahan kesakitan di perutnya karena hanya makan 1 bungkus nasi per hari..tidak akan ada..

but guys, kita, kalian anak muda, gue tau kalian benci keadaan negara kita saat ini, tapi ayolaaaah jangan apatis...kejelekan negara kita saat ini, selain kesalahan mereka para petinggi negeri, itu juga kesalahan kita!!!
pikir deh, kita udah lakuin apa? gak ada kan?
oke mungkin karena kita belum bisa melakukan apa apa untuk indonesia dan karena kita masih berusaha mencari jalan kita masing masing akan hal itu, tapi kalau kita belum bisa melakukan apa apa,, yaudah gak usah apatis..gausah bisanya melihat negeri kita dari sisi jeleknya...sisi hebat negeri kita juga banyak kok, sangat banyak..

ini tugas kita untuk membenarkan negeri ini, lebih jauh dari sekedar menumpas kemacetan, lebih jauh dari sekedar menumpas kemiskinan...
ini tugas kita, untuk membalas dendam kita kepada orang-orang tidak bertanggung jawab itu...semangat guys,..masa depan indonesia berada di tangan kita..
mulai dari hal terkecil, belajar lah yang rajin..suatu saat nanti kesempatan untuk berkontribusi kepada negara pasti akan datang dengan sendirinya selagi kita terus work hard..pasti akan datang, dari tuhan..
miracle doesn't come by itself..it will come if we look for it and try to create it :)
i believe that...

the change is in your hand, in our hand...

Comments

Popular posts from this blog

My University Life Story; Sophomore Year

Have I told you how severe my condition when I started my freshman year?? Have I told you that with that small amount of money, it was only enough for me to pay for the transportation (the long and tiring one) and a small pack of an ice tea?? YES it was only enough for that, daily. Every single day, I had to bring my own lunch box and a tumblr full of water from home... That added my heavy bag full with books already. No wonder I was always so small no matter how much I ate. lol :) Before you continue reading this article of my sophomore year in university, I strongly suggest you to read my freshman year story first, here: "Oktafia's Freshman Story" . So, let's now continue the story :)

My University Life Story; Junior Year

I remember that night as I just finished my class and I was on my way back home. It was a usual tiring day as I was walking down the bus’ shelter, crossing the super long bridge to take another bus route, it was so tiring both physically and mentally. I opened up my phone and looked up for the result of my latest test for the student exchange program to Beijing, only to find out I failed. All over again. I could not hold back my tears as I cried on my way to the bus, in that public space. In a flash, all the memories of failures came across my head. I remember back in high school, I held no money more than transportation fee as usual. But I braced myself with a friend to go miles away to the southern part of Jakarta, back and forth so many times after school and went back home late, for the student exchange program tests. These 2 kids of 14 years old running under the rain in the middle of the night, miles away from home, to get to the bus, only to try many times for the student e

Contoh Essay dalam B.inggris

seperti di postingan gue sebelumnya, gue pernah share tentang tips2 nulis beasiswa biar tembus buat univ2 dalam negri... and there you gooo... berikut ini adalah 2 essay gue yg tembus di universitas paramadina... *jadi beasiswa universitas paramadia itu ada 2 tahap, tahap pertama seleksi essay dari 1000 peserta seluruh indonesia, akan dipilih 150 essay/peserta untuk ikut tahap kedua yaitu tahap interview...dan berikut adalah kedua essay gue yg bikin gue lolos tahap interview beasiswa paramadia *pengumumannya sih belom, doain ja yaa* oia essay yang gue tulis dua duanya pake bahasa inggris *walaupun gak diwajibin dari pihak univ* tapi pake bahasa asing itu jadi nilai plus