Skip to main content

How To Improve Indonesia

ini adalah tugas mata kuliah sosiology saya, yang dimana saya harus menulis essay tentang bagaimana pendapat saya untuk meningkatkan indonesia. disini saya menulis essay dengan mengambil pandangan dari 3 sektor. berikut contoh essay saya tanpa edit sedikit pun dari apa yang saya serahkan ke dosen saya.


Indonesia adalah Negara yang sangat besar, terdiri dari 200juta lebih penduduk, dengan 16.000 lebih pulau. Hal ini menyebabkan tidak mudah untuk menciptakan kesejahteraan yang hakiki untuk indonesia. Jika kita lihat, sampai saat ini indonesia sudah mencapai banyak pencapaian besar. Dalam hal ekonomi, indonesia sudah memiliki angka kenaikan ekonomi yang tergolong tinggi, sudah sekitar 6%, dan hal ini membuat indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam negara G-20, yaitu negara-negara yang memiliki angka peningkatan ekonomi yang tinggi.



Dalam hal pendidikan, indonesia juga sudah mulai menunjukan eksistensinya. Semakin hari, universitas-universitas unggulan indonesia memiliki peringkat yang semakin bagus dalam deretan universitas-universitar indonesia. Di dalam negri pun, sudah semakin banyak program sekolah gratis dengan jenjang sekolah yang makin tinggi. Makin banyak pula beasiswa-beasiswa sekolah maupun kuliah untuk para warga Indonesia.
 
2 aspek tersebut hanya beberapa dari berbagai macam kemajuan yang dialami Indonesia. Namun jika kita telaah lagi, masih banyak kecacatan yang terjadi dari semua kemajuan yang dialami bangsa ini. Contohnya, tingginya kenaikan ekonomi Indonesia, tidak disertai oleh pemerataan distribusi kesejahteraan, begitu pula di dalam sektor pendidikan. Dan di essay ini, saya akan membahas permasalahan-permasalahan Indonesia, serta hal-hal yang seharusnya pemerintah lakukan untuk meningkatkan Indonesia menjadi lebih baik. Di essay ini, saya akan membaginya ke dalam 3 aspek pokok yang akan saya bahas. Pertama dari segi ekonomi, kedua dari segi pendidikan, dan ketiga dari segi kemasyarakatan.
 
1. Segi Ekonomi
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, kalau dari segi ekonomi, Indonesia sudah mengalami beberapa kenaikan yang signifikan. Namun kenaikan yang signifikan tersebut tidak disertai dengan pemeratan distribusi kesejahteraan. Data menunjukan bahwa pendapatan rata-rata rakyat Indonesia perbulan adalah Rp. 3.000.000,00; namun kalau kita telaah, bisa jadi rata-rata itu didapatkan dari 10 orang berpenghasilan Rp. 500.000.000,00 perbulan dan 500 orang berpenghasilan hanya Rp. 1.000.000,00 perbulan.
 
Data juga menunjukan kalau GDP Indonesia adalah Rp. 14 triliun, dan dari GDP yang besar itu ternyata sebagian besarnya sekitar 75% dari GDP itu dimiliki oleh hanya 43.000 warga Indonesia atau sekitar 0,2% saja, sedangkan sisanya dimiliki oleh rakyat Indonesia yang begitu banyak. Itu berarti bahwa kekayaan Indonesia hanya dimiliki oleh sebagian orang dengan kekayaan yang berlimpah, sedangkan mayoritas rakyat Indonesia sisanya terjebak di garis menengah kebawah akan kemiskinan.
 
Menghadapi hal itu, memang tidak mudah untuk menyelesaikan masalah perekonomian Indonesia, perlu diadakan penerapan yang berkala dan berkesinambungan. Pemerintah perlu mulai memberikan banyak jalan untuk warganya supaya dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Contohnya pemerintah perlu memperbanyak wawasan masyarakat dan makin gencar menyadarkan masyarakat untuk berwirausaha. Untuk memperbanyak wawasan masyarakat akan pentingnya berwirausaha, pemerintah bisa mulai dengan maraknya sosialisasi dan social movement di masyarakat, dan pemerintah juga bisa memasukannya ke dalam pendidikan-pendidikan rakyatnya seperti memasukannya ke dalam kurikulum pendidikan dan sebagainya.
 
2. Segi Pendidikan
Pendidikan Indonesia sudah mengalami perkembangan yang berkesinambungan hingga saat ini, walaupun perkembangan-perkembangan tersebut masih belum begitu besar, tetapi sudah menunjukkan sisi positif. Jika kita jeli, kita dapat melihat bahwa hampir setiap harinya ada saja prestasi anak bangsa dibidang pendidikan, di kancah internasional.
Namun sama halnya dengan ekonomi, distribusi pendidikan pun masih belum begitu merata. Di kota-kota besar, sekolah-sekolah bergelimangan fasilitas dan mereka saling bersaing membuat sekolah selayaknya hotel, sedangkan di daerah-daerah pedalaman, sangat miris disaat bahkan masih ada murid-murid sekolah dasar yang harus menantang maut menyebrang sungai demi sampai ke sekolah setiap harinya. Dan banyak pula sekolah yang tidak layak dari segi gedung dan fasilitasnya.
Hal itu disebabkan karena tidak meratanya alokasi dana pendidikan untuk setiap daerah. Selain dari pemerintah pusat, masalah pendidikan juga sangat bergantung pada kepekaan pemimpin daerah. Pemimpin daerah harus mampu mengalokasikan dana yang pantas untuk pendidikan. Pemerintah juga harus memperhatikan kesejahteraan guru, karena guru lah orang yang berjasa dalam tercapainya rakyat yang cerdas. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan kalau setiap daerah menerima dan menerapkan kurikulum pendidikan dengan standar yang sama, karena masih banyak sekali sekolah yang bahkan tidak menerapkan kurikulum nasional dan hanya mengajarkan hal-hal yang sangat mendasar. Dan selain itu, pemerintah juga bisa memperbanyak kesempatan untuk warganya bersekolah di luar negeri, karena kita tidak dapat pungkiri kalau di mata dunia, pendidikan kita tidak begitu bagus. Namun banyak kasus warga-warga Indonesia yang cerdas, setelah ia menimba ilmu di luar negeri, dia enggan kembali ke Indonesia karena merasa tidak dihargai di bangsanya sendiri. Itulah yang harus diubah pemerintah. Pemerintah harus lebih menghargai dan menjaga warga-warganya yang berpotensi untuk mengembangkan bangsa, dan bisa mencontoh tindakan negara-negara maju lainnya yang mempunya program-program khusus untuk warganya yang berpotensi.
 
3. Segi Kemasyarakatan
Sebagus apapun segi ekonomi dan pendidikan suatu negara, negara tersebut tidak akan sejahtera jika masyarakatnya tidak hidup damai dan tenteram. Indonesia yang notabene merupakan salah satu negara dengan budaya timur, memiliki kultur masyarakat yang ramah dan hangat, dan hal itulah yang perlu ditingkatkan.
 
Jiwa sejati rakyat indonesia adalah rakyat yang sosialis dalam arti saling peduli satu sama lain, ramah, menjunjung tinggi kekeluargaan dan menjunjung tinggi aspek musyawarah dalam apapun. Contoh yang paling sederhana saja, rakyat indonesia adalah tipe rakyat yang jika melihat ada orang lain kesulitan walaupun mereka hanya bertemu di tepi jalan, mereka akan saling menolong. Tetapi jika kita lihat sekarang, globalisasi membuat rakyat indonesia semakin menjadi individualis, terutama jika kita melihat di kota-kota besar di indonesia, masyarakatnya semakin individualis. Mereka hanya memikirkan bagaimana bisa cepat sampai ke tempat tujuan tanpa memikirkan orang di sekitarnya, terlihat dari sifat mesyarakat yang lebih memilih untuk saling mendorong untuk mencapai bus, dan tidak peduli dengan orang-orang disampingnya.

Mengapa hal kemasyarakatan ini sangat penting karena untuk mencapai jiwa yang cerdas, seseorang juga harus berada di lingkungan yang kondusif. Jika saja indonesia tetap bisa menjaga lingkungan masyarakatnya yang tentram, damai, kekeluargaan, tidak adanya tawuran dan kriminalitas dibidang kemanusiaan, rakyat indonesia secara umum akan merasa aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan dalam mencapai tujuan hidupnya. Dan jika hal itu tercipta pula, akan tercipta masyarakat yang patuh terhadap pemerintah, dan tercipta masyarakat yang lebih mendukung pemerintah dengan menjadi kritis bukannya selalu menggunakan kekritisannya untuk menyalahkan pemerintah. Karena sesungguhnya negara yang maju bukan negara yang hanya memiliki sistem yang bagus, tetapi juga memiliki masyarakat yang damai dan mendukung pemerintah.

Selain ketiga aspek tersebut, untuk mencapai indonesia yang sejahtera atau untuk memajukan indonesia secara hakiki, tidak hanya diperlukan kemajuan di ketiga aspek tersebut, tapi juga di aspek-aspek lain. Dan dari ketiga aspek yang saya bahas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mencapai indonesia yang sejahtera bukanlah perkara mudah dan singkat, namun dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dari seluruh rakyat tidak hanya pemerintah dan dibutuhkan usaha yang berkesinambungan.

Comments

Popular posts from this blog

My University Life Story; Sophomore Year

Have I told you how severe my condition when I started my freshman year?? Have I told you that with that small amount of money, it was only enough for me to pay for the transportation (the long and tiring one) and a small pack of an ice tea?? YES it was only enough for that, daily. Every single day, I had to bring my own lunch box and a tumblr full of water from home... That added my heavy bag full with books already. No wonder I was always so small no matter how much I ate. lol :) Before you continue reading this article of my sophomore year in university, I strongly suggest you to read my freshman year story first, here: "Oktafia's Freshman Story" . So, let's now continue the story :)

My University Life Story; Junior Year

I remember that night as I just finished my class and I was on my way back home. It was a usual tiring day as I was walking down the bus’ shelter, crossing the super long bridge to take another bus route, it was so tiring both physically and mentally. I opened up my phone and looked up for the result of my latest test for the student exchange program to Beijing, only to find out I failed. All over again. I could not hold back my tears as I cried on my way to the bus, in that public space. In a flash, all the memories of failures came across my head. I remember back in high school, I held no money more than transportation fee as usual. But I braced myself with a friend to go miles away to the southern part of Jakarta, back and forth so many times after school and went back home late, for the student exchange program tests. These 2 kids of 14 years old running under the rain in the middle of the night, miles away from home, to get to the bus, only to try many times for the student e

Contoh Essay dalam B.inggris

seperti di postingan gue sebelumnya, gue pernah share tentang tips2 nulis beasiswa biar tembus buat univ2 dalam negri... and there you gooo... berikut ini adalah 2 essay gue yg tembus di universitas paramadina... *jadi beasiswa universitas paramadia itu ada 2 tahap, tahap pertama seleksi essay dari 1000 peserta seluruh indonesia, akan dipilih 150 essay/peserta untuk ikut tahap kedua yaitu tahap interview...dan berikut adalah kedua essay gue yg bikin gue lolos tahap interview beasiswa paramadia *pengumumannya sih belom, doain ja yaa* oia essay yang gue tulis dua duanya pake bahasa inggris *walaupun gak diwajibin dari pihak univ* tapi pake bahasa asing itu jadi nilai plus