Skip to main content

Senyuman Air Mata

Hidup itu kejam
Cinta itu buta..
Pepatah bilang “it’s not that i’m heartless, but I use my heart less” yea, easy to say, hard to do..

Hidup itu kejam, dan kita tidak bisa berbuat apapun untuk mengubah hidup jadi baik.. mungkin yg harus kita lakukan adalah menjadi kejam terhadap diri sendiri supaya hidup kita bisa bersikap baik terhadap kita..

Mungkin semuanya akan mudah dengan cinta..tapi, cinta? Ah tuhan…tidak ada habisnya berbicara tentang cinta..



Terkadang aku berfikir kalau cinta itu adalah komitment dimana kita siap memberi tanpa harapan imbalan.. aku ikhlas, sungguh ikhlas..

Aku rela selalu mendukungnya dari belakang walaupun aku tau mungkin dia tidak akan melihatku.. senyumannya, walau harus kubayar dengan keringat dan darah, aku rela.. ya setidaknya begitulah cinta seharusnya..

Tetapi jika dua insan saling berkomitment cinta, bukan kah seharusnya semuanya begitu indah? Tapi kenapa ada power yg lebih besar dari cinta?

Setan..
Ya, setan..

Kenapa harus ada mereka yang bisa membuat orang mendua?
Kenapa harus ada mereka yang bisa membuat orang merubah cinta menjadi ketidakpedulian bahkan kebencian hanya dalam hitungan detik?

Cinta tidak bersalah atas semua air mata yang manusia pernah keluarkan di bumi ini..
Tapi manusia sendirilah, waktu, dan ruang yang bersalah..

Ah, cinta..sudah kubilang, tidak ada habisnya..

Cinta itu, bagaikan benang kusut yang kita tidak tahu ujungnya dimana.

Terkadang orang tidak pernah menyerah dalam mencari ujung benang cinta tersebut, dan banyak dari mereka yang menemukan ujungnya ditangan yg mereka bilang jodoh..
Tapi bukankah kusutan benang tersebut sejatinya hanya mempunyai 2 ujung? Yang satu kita pegang, dan satunya lagi di pegang oleh pasangan kita..
Tapi kenapa banyak orang ketiga?
Kenapa disaat kusutan benang tersebut sudah hampir terbuka semuanya, banyak yg menyerah?
Kenapa saat semuanya sudah terbuka, lalu banyak yg melepaskan genggaman benang tersebut?
Kalau semua orang sama-sama mencari ujung benang cinta tersebut, kenapa manusia tega saling menyakiti dalam cinta?

Kenapa cinta itu begitu indah kesakitannya, dan begitu sakit keindahannya..
Ada orang yg rela berdarah darah demi melihat cintanya tersenyum, ada yang hanya bisa menonton dari kejauhan dan menangis di malam hari akan cintanya yang menggenggam ujung benang yang lain..

Apa cinta tercipta untuk membuat manusia menangis? Merasa kehilangan? Merasa tersakiti? Merasa tidak berguna?

Adakah cinta sejati di bumi ini disaat yang aku lihat hanya penghianatan dan perceraian?

Tuhan, siapa cinta sejatiku? Lelah rasanya tangan ini mencari ujung kekusutan benang cinta milikku..
Akankah orang itu seperti ayah yang akan meninggalkan ibuku dengan segala cintanya yang terbawa pergi oleh jasad ayah? Akankah ujung benang cintaku digenggam oleh orang yang akan menyayangiku sampai akhir zaman? Atau justru mungkin ujung benangku dipegang oleh orang tidak bertanggung jawab yang hanya akan mengambil keuntungan dari cinta tulus yang kuberikan?

Tuhan..
Kenapa selalu begini?
Aku ikhlas sungguh ikhlas.. aku tahu disaat aku mengatakan cinta, berarti aku sudah siap memberi tanpa harapan imbalan.. tetapi kenapa yang kudapatkan justru imbalan yang pahit? Kenapa? Kenapa diluar sana banyak wanita yang bahkan tidak memberi setetes keringat pun, tapi mendapatkan dunianya dari para lelaki mereka..
Sedangnkan aku? Entahlah.. mengapa terasa begitu sulit untuk menjaga perasaan seorang pria? Apa salahku tuhan? Apa aku pernah berbuat dosa yang sangat besar dan membuatmu murka?

Hidup itu kejam ya? Terkadang aku bingung, di hidup ini kita lebih baik menjadi malaikat atau setan.. karenaaa, kau pun bisa lihat, semakin orang menjadi malaikat, semakin menyedihkan hidupnya.. semakin banyak batu yang terlempar kedirinya menguji seberapa kuat ia berdiri..

Sedangkan mereka yang menjadi setan? Ah mudah sekali hidup mereka.. tertawa diatas tetesan darah pengorbanan orang lain..

Entah kenapa malam ini otakku berputar putar mengenai topik cinta.. ah, aku hanya seorang perempuan berusia 18tahun, aku tidak tau apa-apa tentang cinta.. tetapi merasakan sakitnya.. sangat sakit..

Entahlah.. aku bahkan rela melihat cintaku tersenyum bahagia, aku rela mengikuti setiap pertunjukan hidupnya sedangkan aku selalu menonton dari samping panggung, dengan dia yang sibuk menjalani pertunjukan hidupnya, tanpa mengetahui keberadaanku, tanpa mengetahui hadiah-hadiah tanpa nama yang kuberikan..

Itu arti cinta menurutku..

Andai saja semua orang berfikiran sama, aku tidak mungkin merasakan sakitnya terabaikan.. karena jika kedua pihak saling memberi tanpa pamrih, oh tuhan betapa indahnya hidup yang kejam ini..

Entah dimana pangeranku, atau mungkin aku sesungguhnya tidak memiliki pangeran yang menantiku dengan ciuman magisnya yang dapat menghilangkan kutukan sakit dari nenek sihir di tubuhku ini? Atau mungkin aku hanya tercipta untuk singgah di beberapa buku cinta laki-laki yang hanya mencari kesenangan dalam cinta tanpa mencari teman sejati?

Atau mungkin pasangan ujung benangku sesungguhnya sudah berada disampingku selama ini tetapi aku tidak menyadarinya?

Tuhan aku tidak sabar.. sungguh ingin rasanya terbebas dari semua sakit akan cinta ini.. tidak sabar saat akhirnya aku berdiri dengan orang di ujung kekusutan benangku itu, berdiri berdampingan, menghadapmu untuk mengukir janji suci, pasti rasanya akan sangat indah..

Tapiiii.. harus berapa pelabuhan lagi yang harus kusinggahi demi menuju tempat terakhir? Di mana pangeranku? Racun dari apel ini sudah sangat menyakitiku.. berjalan dengan satu sepatu kaca sudah sangat menbuatku berdarah darah dalam pencarian..

Tuhan hanya satu pintaku..
Kalaupun aku harus berdarah dalam mempertahankan cintaku pada orang yang aku pilih, aku terima.. asalkan, hanya sajaaa, tolong jaga dia.. jaga dia agar tetap tersenyum disampingku, bersamaku, bukannya berjalan di depanku, mengabaikanku dan akhirnya berlari jauh hingga aku tidak bisa lagi mengejarnya..

Aku hanya ingin tersenyum dengan cintaku.. aku hanya ingin dia menggenggam tanganku dan membimbingku untuk berjalan bersama, menuntunku ke pelabuhan cinta terakhir.. kalaupun perjalanan kami akan dipenuhi duri2 menyayat dari sisi kanan kiri kami, aku rela, relaaa, asalkan bersamanya, berjalan bergandengan, bersebelahan, dengan darah yang kami korbankan demi kebahagiaan sejati untuk kami berdua..

Hanya itu..
Soal cinta..
Ah cinta, aku rasa aku harus berhenti sampai disini, karna cinta itu misteri bagiku.. misteri yang jika aku tetap mengetiknya dengan laptopku, mungkin tidak akan ada habisnya..
Hanya itu..
Cinta..
Cintaku,
Ini untukmu..
Untuk kita
Aku hanya mencintaimu, dan selalu ingin melihatmu tersenyum, bersamaku.. egois bukan? Ya inilah cinta ku yang kubuat sekarang.. aku lelah hanya melihat dari samping panggung.. lelah, sungguh..

Aku sudah ingin berhenti mencari, sudah ingin berhenti berlari mengejar cinta.. kau yang dihadapanku, itulah yang ingin aku jaga.. tapi apakah kau ingin menjagaku juga? Ataukah kau sudah menemukan ujung benang cinta yang lebih indah? Yang warnanya lebih kau suka?
Ah tuhan.. tunjukan kekuasaanmu.. aku hanya ingin berhenti mencari.. aku merasa sangat bersyukur atasnya yang akan kubilang sempurna, walau sempurna itu hanya milikmu..

Cintaku..
Ini hanya, goresan senyum diatas air mata..
Akan cinta..
Cintaku..

Comments

Popular posts from this blog

My University Life Story; Sophomore Year

Have I told you how severe my condition when I started my freshman year?? Have I told you that with that small amount of money, it was only enough for me to pay for the transportation (the long and tiring one) and a small pack of an ice tea?? YES it was only enough for that, daily. Every single day, I had to bring my own lunch box and a tumblr full of water from home... That added my heavy bag full with books already. No wonder I was always so small no matter how much I ate. lol :) Before you continue reading this article of my sophomore year in university, I strongly suggest you to read my freshman year story first, here: "Oktafia's Freshman Story" . So, let's now continue the story :)

My University Life Story; Junior Year

I remember that night as I just finished my class and I was on my way back home. It was a usual tiring day as I was walking down the bus’ shelter, crossing the super long bridge to take another bus route, it was so tiring both physically and mentally. I opened up my phone and looked up for the result of my latest test for the student exchange program to Beijing, only to find out I failed. All over again. I could not hold back my tears as I cried on my way to the bus, in that public space. In a flash, all the memories of failures came across my head. I remember back in high school, I held no money more than transportation fee as usual. But I braced myself with a friend to go miles away to the southern part of Jakarta, back and forth so many times after school and went back home late, for the student exchange program tests. These 2 kids of 14 years old running under the rain in the middle of the night, miles away from home, to get to the bus, only to try many times for the student e

Contoh Essay dalam B.inggris

seperti di postingan gue sebelumnya, gue pernah share tentang tips2 nulis beasiswa biar tembus buat univ2 dalam negri... and there you gooo... berikut ini adalah 2 essay gue yg tembus di universitas paramadina... *jadi beasiswa universitas paramadia itu ada 2 tahap, tahap pertama seleksi essay dari 1000 peserta seluruh indonesia, akan dipilih 150 essay/peserta untuk ikut tahap kedua yaitu tahap interview...dan berikut adalah kedua essay gue yg bikin gue lolos tahap interview beasiswa paramadia *pengumumannya sih belom, doain ja yaa* oia essay yang gue tulis dua duanya pake bahasa inggris *walaupun gak diwajibin dari pihak univ* tapi pake bahasa asing itu jadi nilai plus