Skip to main content

CINTA BENANG KUSUT

PART XII

Hari2 berganti minggu, minggu berganti bulan…dan semakin hari keadaan gue semakin memburuk, tapi gue gamau diperlakukan sebagai orang sakit, gak mau…Denis?? Makin hari dia makin jadi imam yang baik buat gue, he seems like a perfect boy for me…he gives me everything I look for in a guy….dia hero gue, terutama saat dia ngasih kejutan di ulang tahun gue, I have to say that my birthday from him was the best birthday ever…dia ngajarin gue banyak hal, banyak banget…dan yang terpenting atas semua itu dia membuat gue jadi pribadi yang lebih baik, tapi---

Makin hari gue justru makin nyadar kalo gue Cuma nyusahin dia…gue ga pernah ngasih dia apa2, yang gue kasih ke dia Cuma marah2, minta ini itu tanpa ngertiin kesibukan dia…terlebih lagi status kita berdua yang sama2 kelas 3 bikin kita berdua makin banyak tekanan, terutama tentang ujian….belakangan ini, kejadian 6 bulan yang lalu seperti terulang…sekarang udah desember, yang berarti gue udah kenal dan udah punya perasaan cinta ini ke dia selama 2 tahun…tapi sekarang semuanya udah beda, kali ini gue emang sudah harus ngelepas dia..kenapa??



Seperti 6 bulan yang lalu, gue bisa faham atas kesibukan dia, mungkin yang bisa gue kasih Cuma support gue ke dia dari jauh sini, tapi kenapa dia seperti gak pernah ngasih kesempatan ke gue untuk sekedar support dia?? Dia terlalu bahagia atas kesibukannya, gue merasa gue Cuma menuh2in hidupnya dia dengan ngomel ini itu dan minta perhatian dari dia, sedangkan, disisi lain dia sudah menjadi segala sesuatu yang gue inginkan…lagi2 gue harus berurusan sama cowok popular di sekolah…yupp, Denis lumayan popular di sekolahnya, dan gue tau walaupun dia ga nyadarin hal ini, tapi ada beberapa cewe (ade kelasnya) yang ganjenin dia…gue ga tahan, bukannya apa, dia jadi seperti nikmatin hal itu…gue juga ga bisa nyalahin dia, karena gue tau cowok itu begitu, dia bakal lupa sama yang jauh kalau di deket dia udah ada banyak (cewek) gue harus mundur demi kebahagiaan dia…*istilahnya cowok itu kucing…se setia-setianya kucing, kalo kucing dikasih ikan, gak akan nolak..dan Denis manusiawi juga kalau begitu*… gue tau terkadang dia merasa bersalah juga ke gue karena dia gak bisa ngasih perhatian ke gue karena kesibukannya yang super itu…okeh kali ini gue mundur, for the last time, I let him go….gue Cuma gamau jadi beban dia, gue bisa liat dia butuh kebebasan dan gue ga bisa ngasih itu, jadi gue tau apa pilihan terbaiknya…lagipula disisi lain gue juga pengen bikin dia sadar kalo hal kecil seperti “perhatian” itu bisa jadi hal besar kalo dia ga pernah berusaha untuk memperbaikinya, gue udah ga bisa sabar lagi…maaf denis :’)
Terkadang sepasang kekasih perlu untuk berpisah sementara waktu untuk membuat mereka sadar betapa sulitnya bagi mereka untuk hidup tanpa satu sama lain, dan betapa sulitnya bagi mereka untuk jatuh cinta lagi satu sama lain….dan terkadang sepasang kekasih perlu berpisah bukan karena mereka berhenti mencintai satu sama lain, tapi mereka perlu untuk berhenti menyakiti satu sama lain, setidaknya untuk sementara waktu…pepatah itulah yang ada di benak gue saat ini…ga bohong gue berharap banget suatu saat nanti gue dan dia bisa bersatu lagi, dan gak bohong, gue berharapnya waktu itu gak lama…tapi yang jelas sekarang keputusan gue udah bulat, I have to let him go, I can’t but I have to…di dalam hati kecil gue ada something yang ngebisikin gue kalau dia emang diciptakan untuk gue, dan walaupun kita berpisah sekarang, tapi satu saat nanti cinta kita bakal bersatu lagi, gue gatau bisikan macam apa itu, tapi bisikan itu sangat kuat, dan makin membulatkan keputusan gue…sabtu, 10 Desember 2011, gue dan Denis pun hanya tinggal kenangan…

******
*1 tahun kemudian, Desember 2012*

“haduh barang bawaan gue banyak banget lagi…hm, ambasadornya mana ya?? Ko gak keliatan dari tadi” gue baru turun dari pesawat dan sekarang gue mesti nyari2 orang yang membawa kertas bertuliskan nama gue…dia ambassador dari youth camp yang bakal gue hadirin…gue liat kanan kiri, dan akhirnya gue nemuin orang yang ngebawa kertas bertuliskan nama gue, dia ngangkat tinggi2 kertas itu…dia seorang cowok, dari mukanya keliatan banget dia orang jogja, dan kayanya umurnya juga lebih tua dari gue, mungkin 1 atau 2 tahun diatas gue…dan berhubung perjalanan 12 jam dari USA ini bikin gue capek ditambah gue mesti geret2 koper, gue langsung nyamperin dia deh…

“hey” gue nyamperin dia dan dia masih liat kanan kiri nyariin orang yang namanya maryam, dia gak nyadar gue udah di samping dia…
“ouh, Maryam Carolina from Harvard University??” dia nanya apa itu gue..
“yupp” gue senyum ke dia…
“oh, hey I’m Tomi..nice to meet you” dia menjabat tangan gue, dan gue jabat balik sambil senyum ke dia…
“gak usah gitu, gue orang indonesia kok, ngomongnya gak usah pake english” dia kira gue orang US, karena gue perwakilan dari Harvard buat Youth Camp ini..
“oh, orang Indonesia toh…” gue bisa denger aksen medoknya…
“yupp, gue Cuma sekolah disitu, tapi gue sebenernya orang Indonesia..hm, kangen kampung halaman nih…hehe”….dia ramah banget sama gue, ini yang paling gue kangenin dari Indonesia, walaupun baru sekitar 1 semester gue habisin waktu di US, tapi gue udah kangen banget sama Negara ini dan keramahan warga2nya, disana susah banget nemuin orang seramah orang Indonesia…
“selamat pulang ke rumah kalau begitu…bisa berangkat sekarang??” kata Tomi…
“sip..oia gue lupa Youth Camp kali ini di daerah mana ya??” gue nanya ke dia
“puncak…ya paling 2 jam perjalanan dari bandara Soekarno Hatta sini”…

DENIS…itu memory yang pertama muncul di otak gue pas gue tau kalo Youth Camp yang gue hadirin ini tempatnya di puncak…terlalu banyak memory indah gue sama dia disana…
Selebihnya dia bantuin gue bawa koper gue, berhubung gue bakal habisin sekitar 2 bulan disini, makannya bawaan gue lumayan banyak…selagi kita dalam perjalanan ke villa di puncak, tempat yang kita tuju, kita berdua saling tuker cerita, dan ternyata bener dugaan gue, dia dari Jogja, dari Universitas UGM…

*****
Di Youth Camp ini, semuanya berisi mahasiswa2 indonesia, dan setiap tahunnya mereka memang ngundang 1 mahasiswa asing untuk gabung di Youth Camp ini, untuk sharing dan ngelakuin banyak hal…dan tahun ini mungkin tahun keberuntungan gue, baru juga 1 semester gue laluin di Harvard tapi gue terpilih oleh kelompok Youth Camp ini buat acara tahun ini, perjuangan gue di Harvard buat bisa gabung di komunitas ini gak sia2, cukup berat, berat banget malah perjuangan gue buat bisa lolos smua seleksi untuk gabung dan aktif sama komunitas ini..sebenernya komutias ini gak begitu spesial dan famous juga di Univ gue, tapi gatau kenapa di dalam hati gue ada yang maksa dan bisikin gue untuk gabung sama komunitas ini…






*****
Si Tomi cerita ke gue kalo, semua anggota Youth Camp ini ngira gue orang asli US, dan baru dia yang tau kalo gue aslinya orang sini juga
Sesampainya di villa tujuan, hari pertama gue Cuma kemas2 dan istirahat disini…gue sekamar dengan 2 orang…satu dari Universitas Negeri Malang, namanya Winda dan satu lagi perempuan berwajah oriental dan dari Universitas Negeri Riau namanya Nita…ga butuh waktu lama, malam pertama gue di villa itu pun gue langsung akrab sama mereka berdua…

Paginya kita semua (ada sekitar 20 orang, 12 orang perempuan dan 8 orang laki2) dari universitas2 di Indonesia kumpul di gedung Aula villa yang lumayan besar ini…di aula ini kita semua duduk di bangku yang udah disediain, dan sesi pertama, tahap perkenalan…gue duduk di deretan paling terakhir dan paling belakang…perkenalan pun dimulai dari depan, tapi sialnya karena gue duduk di belakang, walaupun mereka semua memperkenalkan diri sambil berdiri, tapi tetep aja muka mereka gak keliatan sama gue…saat di urutan orang ke 13 yang memperkenalkan diri, akhirnya bisa ngeliat muka orangnya satu2..mereka berdiri sambil memperkenalkan nama mereka sekaligus ngeliat keliling, mencoba natap semua mahasiswanya…

Orang ke 14 berdiri, dia perempuan namanya Nita…orang ke 15 berdiri dia laki2 dari UNJ, namanya Will, dia kayanya humoris, dia memperkenalkan diri “hey, gue Will dari UNJ..nama sih boleh kaya orang asing, tapi nasib gue emang orang pribumi biasa sih” dan anak2 satu ruangan pun pada ketawa kecil, ada juga yang sok2an bilang kalo dia jayus…
Nah pas orang ke 16 memperkenalkan diri, gue ga ngeliat ke dia, gue ngeliat ke arah jendela sebelah kanan gue, gatau gue melamunin apa, gue masih bisa denger dia ngomong, terlalu banyak basa basinya males gue dengerin, tapi tiba2 gue denger dia ngomong “akhirnya gue perkenalkanlah diri gue, Denis Sebastian” 

What?? Denis?? Apa itu bener Denis?? Ngedenger nama itu gue langsung buru2 ngeliat ke arah orang yang masih berdiri memperkenalkan diri itu, dan pas gue nengok, pas2an banget dia juga nengok, dia yang tadinya senyum ke yang lain, pas matanya papasan sama gue langsung diem kaget dan duduk…denis?? Gemana bisa dia disini??

Comments

Popular posts from this blog

My University Life Story; Sophomore Year

Have I told you how severe my condition when I started my freshman year?? Have I told you that with that small amount of money, it was only enough for me to pay for the transportation (the long and tiring one) and a small pack of an ice tea?? YES it was only enough for that, daily. Every single day, I had to bring my own lunch box and a tumblr full of water from home... That added my heavy bag full with books already. No wonder I was always so small no matter how much I ate. lol :) Before you continue reading this article of my sophomore year in university, I strongly suggest you to read my freshman year story first, here: "Oktafia's Freshman Story" . So, let's now continue the story :)

My University Life Story; Junior Year

I remember that night as I just finished my class and I was on my way back home. It was a usual tiring day as I was walking down the bus’ shelter, crossing the super long bridge to take another bus route, it was so tiring both physically and mentally. I opened up my phone and looked up for the result of my latest test for the student exchange program to Beijing, only to find out I failed. All over again. I could not hold back my tears as I cried on my way to the bus, in that public space. In a flash, all the memories of failures came across my head. I remember back in high school, I held no money more than transportation fee as usual. But I braced myself with a friend to go miles away to the southern part of Jakarta, back and forth so many times after school and went back home late, for the student exchange program tests. These 2 kids of 14 years old running under the rain in the middle of the night, miles away from home, to get to the bus, only to try many times for the student e

Contoh Essay dalam B.inggris

seperti di postingan gue sebelumnya, gue pernah share tentang tips2 nulis beasiswa biar tembus buat univ2 dalam negri... and there you gooo... berikut ini adalah 2 essay gue yg tembus di universitas paramadina... *jadi beasiswa universitas paramadia itu ada 2 tahap, tahap pertama seleksi essay dari 1000 peserta seluruh indonesia, akan dipilih 150 essay/peserta untuk ikut tahap kedua yaitu tahap interview...dan berikut adalah kedua essay gue yg bikin gue lolos tahap interview beasiswa paramadia *pengumumannya sih belom, doain ja yaa* oia essay yang gue tulis dua duanya pake bahasa inggris *walaupun gak diwajibin dari pihak univ* tapi pake bahasa asing itu jadi nilai plus