Skip to main content

diary Grup Jalan Jajan, hari ke 1

bermula dari hari kamis siang.

siang itu, gue dan temen2 cewe gue *sebenernya ga bisa yakin juga kalo mereka cewe 100%* lagi pada duduk2 dengan jenakanya di bangku2 di koridor sekolah kita yang legaaaa banget kaya bandara soekarno hatta -hari kebalikan-


hari itu kebetulan adalah hari terakhir class meeting dan bikin gue beserta tmen2 termanis gue -inget yaa hari kebalikan- jadi super duper capek fisik dan batin.. itu bikin gue keinget suatu tempat, bisa dibilang warung yang kalau gue dan temen2 gue kesana pasti kita bakal fresh lagi..

"beli pop ice yang di deket rumahnya vero yuuk..udah lama gue gak kesana, terakhir pas kelas satu" nyeplos lah gue yang lagi duduk2 sama Bunga, Lilis, Afiat, Desty, Vero, Yanti, dan Devi.

"ya allooooh..beli pop ice aja jauh amat" komen salah satu temen gue -lupa siapa yang bilang gitu-
"gue malah kepengen burger" si unge tiba2 ngeganti topik...ahasil kata2 "burger" inipun bikin anak2 yang lain jadi mendadak laper..

setelah diskusi singkat namun panjang, akhirnya kita semua milih buat pergi makan ke Caffe terdekat *terlalu WAH sih kalo disebut sebagai cafe, tapi itu juga bukan warteg, jadi, anggap aja begitu* yang namanya "burger babe"...
gak seperti namanya "burger babe" tempat itu gak ngejual burger buatan babe kita -karena babe kita pada gak kenal burger, kenalnya jengkol-

alhasil, gue , yanti, dan Devi sebagai cewe2 macho yang bawa motor kemana2 pun harus rela bertindak sebagai ojek demi kesana..

ternyata dewi fortuna masih enggan berpihak sama kita, siang itu *gue juga kalo jadi dewi fortuna, ogah sih berpihak sama makhluk2 aneh itu* -ditimpuk temen2 gue-..artinya kita sial..pas ke burger babe, mbaknya bilang "stoknya lagi pada kosong de..minumannya cuma tinggal soft drink doang"

alhasil, gerombolan anak2 yang sebenernya cuma ngantongin duit sekitar 10rb'an tapi laga2an makan ke caffe itu pun berpindah tempat ke caffe laiinya yaitu "dapur kita"

gak seperti namanya, makanan dan minuman di tempat itu, bukan menu2 dapur di rumah kita2, apalagi harganya...dengan gaya sok jadi anak SMA yang megang duit jajan banyak pun, gue dan yang lainnya dengan seenaknya nyatuin 2 meja di caffe itu dan duduk...

sekitar 30 menit terlewat begitu aja dengan 3 buku menu yang dioper2 dari satu anak ke anak lainnya..alasan kita pada lama nentuin menu yang pengen dipesen bukanlah karena lagi milih2 menu yang cocok sama siang kebocoran neraka itu, tapi karena kita berusaha nyari menu yang angka di kolom kanannya sesuai sama isi di kantong kita...

mulailah kita beraksi di tempat itu..mulai dari ngobrol dengan volume suara yang kaya lagi make TOA, ngakak seenaknya serasa lagi di dalem kelas, dan segala hal yang kita lakuin yang nunjukin kalo kita gak tau malu *hari kebalikannya udah abis* untungnya, ada satu kebiasaan di kelas yang gak kita lakuin disitu---> buka baju sembarangan pas kita gerasa gerah...yupp, untungnya gue dan temen2 inget kalo kita gak lagi di kelas, walaupun kondisi di sana lagi super duper bikin kita keringetan..

udah tau cuaca lagi panas, eh mayoritas tuh anak2 kunyuk malah mesen burger dan nambahin saos yang banyaknya bikin gue istighfar ngeliatnya..mereka bukan makan burger pake saos, tapi makan saos pake burger....wow !!

kekonyolan berikutnya adalah ketika gue ngeliat mereka makan dengan lahabnya dengan saos2 itu, dan endingnya s Yanti berkomentar "gue pengen boker !! mules !!" -siapa suruh makan saos pake burger-

terakhir, setelah selesai makan, meja kita pun jadi meja terpenuh dari semua meja yang ada, dan gak lupa kita bikin menu2 sendiri,, seperti masukin tisu ke gelas yang masih sedikit bersisa minuman dan masukin sampah2 ke tempat tisu...

"besok lagi yaaa, gue traktir tapi gak lebih dari 10rb per anak" kata si Desty yang besoknya ultah...
"horeeeee!!!" teriak kita semua sambil dengan enaknya ninggalin meja yang lebih buruk dari kapal pecah..

dan saat kita beranjak pulang pun kita makin bahagia pas si fiat bilang "tau gak, reaksi abangnya pas ngeberesin meja kita apa?"
"apa?? terkesima ya?" kata gue
"dia geleng2 kepala"


*gue bilang apa, kondisi meja bekas kita makan tuh jauh lebih buruk, lebih kacau, dan lebih berantakan dari kapal yang kerampokan trus pecah* -efek abis belajar majas hiperbola di pelajaran b.indonesia-

Comments

Popular posts from this blog

My University Life Story; Sophomore Year

Have I told you how severe my condition when I started my freshman year?? Have I told you that with that small amount of money, it was only enough for me to pay for the transportation (the long and tiring one) and a small pack of an ice tea?? YES it was only enough for that, daily. Every single day, I had to bring my own lunch box and a tumblr full of water from home... That added my heavy bag full with books already. No wonder I was always so small no matter how much I ate. lol :) Before you continue reading this article of my sophomore year in university, I strongly suggest you to read my freshman year story first, here: "Oktafia's Freshman Story" . So, let's now continue the story :)

My University Life Story; Junior Year

I remember that night as I just finished my class and I was on my way back home. It was a usual tiring day as I was walking down the bus’ shelter, crossing the super long bridge to take another bus route, it was so tiring both physically and mentally. I opened up my phone and looked up for the result of my latest test for the student exchange program to Beijing, only to find out I failed. All over again. I could not hold back my tears as I cried on my way to the bus, in that public space. In a flash, all the memories of failures came across my head. I remember back in high school, I held no money more than transportation fee as usual. But I braced myself with a friend to go miles away to the southern part of Jakarta, back and forth so many times after school and went back home late, for the student exchange program tests. These 2 kids of 14 years old running under the rain in the middle of the night, miles away from home, to get to the bus, only to try many times for the student e

Contoh Essay dalam B.inggris

seperti di postingan gue sebelumnya, gue pernah share tentang tips2 nulis beasiswa biar tembus buat univ2 dalam negri... and there you gooo... berikut ini adalah 2 essay gue yg tembus di universitas paramadina... *jadi beasiswa universitas paramadia itu ada 2 tahap, tahap pertama seleksi essay dari 1000 peserta seluruh indonesia, akan dipilih 150 essay/peserta untuk ikut tahap kedua yaitu tahap interview...dan berikut adalah kedua essay gue yg bikin gue lolos tahap interview beasiswa paramadia *pengumumannya sih belom, doain ja yaa* oia essay yang gue tulis dua duanya pake bahasa inggris *walaupun gak diwajibin dari pihak univ* tapi pake bahasa asing itu jadi nilai plus