Skip to main content

Diary Grup Jalan Jajan, hari ke 2

Keesokan harinya dari kemarin –simplenya hari ini- hari Jum’at, adalah hari terima rapot, dan ada bazar di sekolah tercinta –fitnah- gue ini… seperti janji si Desty, hari ini dia bakal nraktir kita2. Dan berhubung desty Cuma nraktir beberapa anak, jadi dari kemaren kita semua berencana u/ gak ngebahas soal traktir mentraktir ini di kelas, dengan tujuan menghindari kecemburuan sosial di kelas kita *gayaaa*..

Alhasil, dari pagi2 pada masuk ke kelas, org2 kaya si Devi, Yanti, dan Fiat pun masuk ke kelas dengan muka mesem mereka, nyengar nyengir gaje layaknya seorang cewe yang semalemnya baru dapet jatah batin dari pacarnya –eh, salaaaah, konten 18th ke atas, skip!- maksudnya kaya seorang anak yang semalem baru dapet KFC pas bokapnya pulang kerja..

Alhasil, ngeliat ekspresi mesem mereka yang aneh dan mencurigakan itu –gak ada manis2nya anak2 AK nyengar nyengir- anak2 yang laen pada nanyain “ada apa siiiihhh?” dan kita Cuma bisa jawab dengan 1 kata yang paling di benci guru b.indonesia kita klo dia lagi ngajar di kelas, ada yang ngobrol dan pas di tegor kita Cuma jawab “enggaaaaaa”…

Kita pun pada gak sabar nunggu hari itu selesai, nunggu acara yang menurut gue dan temen2 gue udah gak begitu menggairahkan, karena gak ada lagi iming2 dapet Barbie dari orang tua kalo kita nyenengin mereka di hari itu –sebut saja pembagian rapot- selesai…intinya kita udah gak sabar makan GRATIS –harap digaris bawahi-…

Kesabaran kita pun makin di uji saat si Desty, sang empuya acara harus ke puskesmas dulu buat ngambil nomer antrian, karna nantinya dia harus berobat…nunggu, nunggu, dan nunggu dengan sabarnya –padahal di traktir Cuma 10rb, tapi intinya DITRAKTIR dan itu yang bikin kita gak sabar- akhirnya kita jalan juga…

Jalan sih enak aja jalan keluar gerbang sekolah, pas diluar gerbang sekolah kita pun dengan seenaknya ngeblokir jalan, dengan ngumpul di tengah2 gangan, tanpa dosa dan saling bertanya satu sama lain “eh, kita mau makan dimana?” #eaaa

Bingung karena hari itu yang bawa motor Cuma si Yanti dan Devi yang artinya kalau kita mau makan yang jauh2, mereka berdua harus minimal 3kali bolak balik buat ngangkut kita semua dan itupun boncengan ber3, alhasil mau gak mau kita harus milih tempat yang deket…dan kali ini harga diri dipertaruhkan, kita turun derajat, kita pergi ke “WARUNG BAKSO” garis bawahi yaa, WARUNG BAKSO, bukan CAFFE BAKSO –saus tar tar!!- *ucapan sial ala spongebob*

Yaaaah gak beda jauh dari hari sebelumnya, kita pun rusuh disitu dan benar2 menganggap kalau “pelanggan adalah raja”, kita bertindak serasa itu warung punya kita… tapi kali ini kita agak sedikiiiiiit beradab, kita gak ada acara masukin tisu ke sisa minuman, ataupun masukin sampah ke tempat tisu, kita Cuma nyampurin semua toppingan bumbu *sebut aja garam, cuka, lada, saos, kecap, dan keluarga* ke kuah yang tersisa di mangkok kita –keinget masa2 jamet pas SD-

Hari ini gak segarang kemaren..di warung itupun dibuat acara syukuran dadakan..kita doain Desty –berhubung udah ditraktir- dan nyanyiin dia lagu “happy birthday” dengan suara jauh dibawah pas2an yang gak bisa disebut sebagai sebuah “nyanyian”…endingnya pun kita dengan semangatnya ngucapin “makasih desty”
“haha, ia ia” si Desty Cuma bisa bales dengan nyengar nyengir
“sering sering ya Des, kaya gini..gak mesti nunggu ulang tahun, setiap hari juga rela kok kita kaya gini, Desty baik deh” komentar beberapa dari kita
“terima kasih tulusnya Cuma sekedar traktiran 10rb!” kata si Desty dalem hati –nebak doang gue-

“okeh, besok kita ditraktir Devi” nyeploslah gue dan Vero di ending hari ke dua grup jalan jajan itu, berharap besok bakal ada accara berikutnya dan bakal ada yang nraktir –lagi-…

Episode kali ini lagi2 ditutup dengan komentar si yanti yang bilang “perut gue mules, pengen boker!”

Comments

Popular posts from this blog

My University Life Story; Sophomore Year

Have I told you how severe my condition when I started my freshman year?? Have I told you that with that small amount of money, it was only enough for me to pay for the transportation (the long and tiring one) and a small pack of an ice tea?? YES it was only enough for that, daily. Every single day, I had to bring my own lunch box and a tumblr full of water from home... That added my heavy bag full with books already. No wonder I was always so small no matter how much I ate. lol :) Before you continue reading this article of my sophomore year in university, I strongly suggest you to read my freshman year story first, here: "Oktafia's Freshman Story" . So, let's now continue the story :)

My University Life Story; Junior Year

I remember that night as I just finished my class and I was on my way back home. It was a usual tiring day as I was walking down the bus’ shelter, crossing the super long bridge to take another bus route, it was so tiring both physically and mentally. I opened up my phone and looked up for the result of my latest test for the student exchange program to Beijing, only to find out I failed. All over again. I could not hold back my tears as I cried on my way to the bus, in that public space. In a flash, all the memories of failures came across my head. I remember back in high school, I held no money more than transportation fee as usual. But I braced myself with a friend to go miles away to the southern part of Jakarta, back and forth so many times after school and went back home late, for the student exchange program tests. These 2 kids of 14 years old running under the rain in the middle of the night, miles away from home, to get to the bus, only to try many times for the student e

Contoh Essay dalam B.inggris

seperti di postingan gue sebelumnya, gue pernah share tentang tips2 nulis beasiswa biar tembus buat univ2 dalam negri... and there you gooo... berikut ini adalah 2 essay gue yg tembus di universitas paramadina... *jadi beasiswa universitas paramadia itu ada 2 tahap, tahap pertama seleksi essay dari 1000 peserta seluruh indonesia, akan dipilih 150 essay/peserta untuk ikut tahap kedua yaitu tahap interview...dan berikut adalah kedua essay gue yg bikin gue lolos tahap interview beasiswa paramadia *pengumumannya sih belom, doain ja yaa* oia essay yang gue tulis dua duanya pake bahasa inggris *walaupun gak diwajibin dari pihak univ* tapi pake bahasa asing itu jadi nilai plus