Skip to main content

Diary Grup Jalan Jajan, hari ke 3

“Libur telah usai, libur telah usai, SURAM, SURAM, SURAM, SURAM !!” –lagu libur telah tiba dari penyanyi cilik tasha yang berubah lirik sesuai isi hati gue dan temen2 gue-

Setelah 2 minggu terpisah dari kebisingan kelas, para anak2 grup jalan jajan pun merasa kangen satu sama lain..dan kangen kita menjadi bener2 kenyataan –lebih dari gombalan semata- pas di hari2 terakhir liburan si Vero bilang “nanti pas masuk sekolah, kita ke warung pop ice deket rumah gue yuk..gue traktir” okeh! Kangennya sebesar traktiran pop ice –derajat makin menurun setelah sebelumnya berterima kasih seukuran traktiran 10rb-




Lagi, dari pagi kita2 udah dicurigain anak2…kita dengan tatapan menggoda ke satu sama lain, berusaha ngasih isyarat, dari pagi udah mulai nanya ke satu sama lain “jadi gak??” dan dijawab hanya dengan “nyengir”…lagi dan lagi, anak2 yang bukan anggota jalan jajan pada nanya “pada mau kemana sih?” dan kali ini kita sedikit lebih kreatif dengan ngasih jawaban berbeda –dan bukan jawaban yang dibenci guru bahasa indonesia kita- kita jawab “adadeeeeehhh” yang justru makin bikin banyak yang nanya.. –cuekiiin-

“kriiiiing” bel pulang pun akhirnya bunyi… “yess, kenyang gratis” itu yang terlintas di otak gue pas denger suara bising yang membawa kebahagiaan tersendiri itu…karena ternyata eh ternyata, si Vero sang juragan episode kali ini bilang kalo kita bukan Cuma sekedar di traktir pop ice, tapi ada menú lainnya nanti… “horeee”

“eh, ada anggota baru..si Dina ngikut” kata si Devi pas kita pada mau berangkat..
“okeh, part ke 4 dina mesti di MOS..traktir yaa” kata gue
Yaaaah bisa ditebak Dina pun Cuma bingung…

Kali ini kita semua rame2 naek APB ke tempat tujuan…dan yaaaa seperti biasa, kerusuhan pun kita buat dimana mana..tapi kali ini gue agak sedikit malu pas jalan di samping si Devi –digaplok Devi-
gemana gue gak malu, gue jalan sama temen di samping gue, yang atasnya pake seragam kemeja putih hari senin, eh bawahnya pake celana olahraga..ditambah lagi sepatu yang dipake Cuma yang sebelah kiri..ditambah lagi dia jalan dengan ribetnya sambil nenteng plastik ítem dan helm…setiap ada orang lewat disamping kita2 dan mereka liatin gue jalan bareng sama makhluk aneh bernama Devi itu, gue langsung masang ekspresi ke mereka yang secara gak langsung menjelaskan “dia bukan temen gue!” –digorok Devi-

Siang itu lagi2 neraka bocor…perjalanan kita yang lumayan panjang dengan kendaraan sempit yang diisi oleh penumpang2 dari segala golongan dan dengan suara khas dari supir di bagian depan yang gak pernah bosen bilang “empat enem, empat enem”… -singkatnya sebut aja APB-

Sampe di gangan vero yang dinamain “gang mesjid” pun kita masih harus merasakan kebocoran neraka itu, karena kita masih harus jalan kaki untuk sampe ke warung tujuan…jalan, jalan, dan jalan yang lagi2 dengan tanpa dosanya kita berlagak seolahnya jalanan milik kita, akhirnya sampe juga di warung pop ice tujuan…sampe2 disitu, ada yang nyeplosin ke gue “akhirnya si okta yang ngidam ke pop ice sini kesampean juga” –orok gue gak jadi anak ecesan deh..bagus-

Gue rasa si pemilik warung yang –gue juga bingung mesti dibilang embak atau ibu..jadi sebut saja dia mawar-, dia pasti dapet mimpi buruk malam sebelumnya karena siang itu dia kedatengan makhluk2 aneh yg menyebut diri mereka sebagai “anak2 SMK”..warungnya yang tadinya damai, tentram, berubah jadi pasar ikan!! Rame!!


gelas2 pop ice ditangan kita yang tadinya penuh pun tiba2 kosong lagi…kosongnya cepet banget, jauh lebih cepet dari waktu kita nunggu pop ice itu terisi…
“tukang jajanannya pada gak ada” kata si Vero
“yaaaaahh” langsung pada lesu
“udah yaaa, lo pada gue kasih ongkos pulang aja, dua ribu dua ribu..nih gue bagiin” bergayalah si Vero ngelilingin kita2 yang lagi pada duduk membentuk setengah lingkaran serta lagi pada menadahkan tangannya ke Vero minta dikasih duit…eits, tapi kita gak terima Cuma dapet dua ribu padahal seharusnya kita dapet KENYANG bukannya Cuma pelepas dahaga berupa segelas pop ice..

“eh, namanya juga grup jalan jajan, yaudah kita jalan dulu aja sampe mana kek gitu, siapa tau ketemu tukang jajanan yang lewat” nyeploslah si yanti dengan ide cemerlangnya yang kali ini dia temuin tanpa harus mikir tentang rumus pitagoras, persamaan linear, ataupun rumus harga pokok produksi dengan metode FIFo dan LIFO seperti yan dia hobi lakuin,, yang bikin anak2 kelaperan ‘traktiran’ ini jadi pada semangat lagi –kecuali Vero si bank berjalan episode ini, tentunya-

1 gang, 2 gang, 3 gang, dan gang gang pun kita lewatin tapi gak ketemu2 tukang jajanan yang sekiranya murah dan ngenyangin…kita makin capek, Vero makin bahagia…sampe pas kita dah hampir putus asa karena akhirnya kita hampir mendekati jalan raya tempat kita seharusnya naik APB kalo mau pada pulang…tiba2 ada yang teriak dengan semangatnya –dia yanti lagi-
“bang, baso dong” langsunglah semuanya nengok ke sebrang jalan..
Yess!! Ada tukang bakso yang keliling..dan Vero pun kita paksa buat ngebayarin kita makan tuh bakso dengan alibi “laper rooo, abis jalan jauh”
“ya allooooh..cape mamanyaa” si Vero pasrah

Yaaaah namanya juga grup jalan jajan, so, kita makan bakso di pinggiran jalan..beruntungnya ada bangku di depan rumah orang yang bisa kita jadiin tempat duduk buat makan –makasih banget buat yang punya rumah itu. Mungkin tanpa dia, kita gak akan makan bakso gratis siang itu karena si Vero akan beralibi ‘mau makan dimana? Gak ada tempat’-

Hari ke 3 pun bener2 membuktikan jati diri kita sebagai grup “jalan jajan” yupp kita jalan sampe nemu jajanan, dan makannya juga di jalanan…

“okeh, part ke 4 Dina sebagai anggota baru mesti di MOS..mesti nraktir buat yang part berikutnya” komentar gue dan yang lain, sebagai anak2 yang masih haus akan traktiran
-Dina langsung resign dari grup- tapi syukurnya dia baik hati, jadi gak resign –baik hatinya dalam ukuran setelah ngedenger kalo Devi bakal nraktir di part yang berikutnya sebagai peringatan hari ulang tahun dia- #eaaa

“makasih Vero..kita udah kenyang” 
Makasih kali ini derajatnya lebih rendah dari makasih seukuran traktiran 10rb, kali ini Cuma seukuran pop ice dan semangkok bakso 5rbuan yang gratis…

devi yang cantik, ditunggu part 4nya..jangan di jalanan lagi yaaa, di Burger Babe aja, yang hari ke 1 kan gagal kesana ;) love you, Dev –alibi-

episode kali ini gak di ending’n dengan komentar mulesnya si yanti lagi, melainkan dengan komentar si fiat yang bilang “haduh, gue dari tadi nahan kencing, pengen cepet2 pulang” yaaah, peringatan buat yang gak berpengalaman makan sambil jalan, jangan ditiru!! Berakibat nahan kencing ataupun boker sepanjang jalanan –karena di jalan gak ada WC-

Comments

Popular posts from this blog

My University Life Story; Sophomore Year

Have I told you how severe my condition when I started my freshman year?? Have I told you that with that small amount of money, it was only enough for me to pay for the transportation (the long and tiring one) and a small pack of an ice tea?? YES it was only enough for that, daily. Every single day, I had to bring my own lunch box and a tumblr full of water from home... That added my heavy bag full with books already. No wonder I was always so small no matter how much I ate. lol :) Before you continue reading this article of my sophomore year in university, I strongly suggest you to read my freshman year story first, here: "Oktafia's Freshman Story" . So, let's now continue the story :)

My University Life Story; Junior Year

I remember that night as I just finished my class and I was on my way back home. It was a usual tiring day as I was walking down the bus’ shelter, crossing the super long bridge to take another bus route, it was so tiring both physically and mentally. I opened up my phone and looked up for the result of my latest test for the student exchange program to Beijing, only to find out I failed. All over again. I could not hold back my tears as I cried on my way to the bus, in that public space. In a flash, all the memories of failures came across my head. I remember back in high school, I held no money more than transportation fee as usual. But I braced myself with a friend to go miles away to the southern part of Jakarta, back and forth so many times after school and went back home late, for the student exchange program tests. These 2 kids of 14 years old running under the rain in the middle of the night, miles away from home, to get to the bus, only to try many times for the student e

Contoh Essay dalam B.inggris

seperti di postingan gue sebelumnya, gue pernah share tentang tips2 nulis beasiswa biar tembus buat univ2 dalam negri... and there you gooo... berikut ini adalah 2 essay gue yg tembus di universitas paramadina... *jadi beasiswa universitas paramadia itu ada 2 tahap, tahap pertama seleksi essay dari 1000 peserta seluruh indonesia, akan dipilih 150 essay/peserta untuk ikut tahap kedua yaitu tahap interview...dan berikut adalah kedua essay gue yg bikin gue lolos tahap interview beasiswa paramadia *pengumumannya sih belom, doain ja yaa* oia essay yang gue tulis dua duanya pake bahasa inggris *walaupun gak diwajibin dari pihak univ* tapi pake bahasa asing itu jadi nilai plus